Komunitas
Hadir di GIIAS Surabaya 2025, VinFast Serius Kembangkan EV di Indonesia dengan Pabrik di Subang
16 Sep 2025
2 min read

KEMBANGKAN EV - CEO VinFast Indonesia, Kariyanto Hardjosoemarto (empat dari kiri) bersama seri VF7 yang jadi seri unggulan di ajang GIIAS Surabaya 2025. Kariyanto menegaskan keseriuan VinFast dalam mengembangkan ekosistem EV di Indonesia mulai dari hulu hingga hilir.
Brand EV dari Vietnam, VinFast, ikut agresif dalam mengenalkan produknya di Gaikindo Indonesia Internasional Auto Show (GIIAS) Surabaya 2025.
CEO VinFast Indonesia, Kariyanto Hardjosoemarto, mengatakan VinFast sangat serius dalam mengembangan ekosistem EV di Indonesia.
"Tidak hanya lewat mobil listrik tapi kami bersiap untuk mengembangkan ekosistem lainnya, seperti pabrik, SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum), maupun Home Charger Service (HCS)," kata Kariyanto, Kamis (28/8/2025).
Dalam paparannya, Kariyanto menyebutkan, saat ini VinFast juga sedang mendorong progres pembangunan pabrik di Subang, Jawa Barat, dengan nilai investasi sebesar 200 juta US dolar atau sekitar Rp 3,2 triliun, dan akan memiliki kapasitas produksi tahunan hingga 50.000 unit kendaraan.
"Dengan potensi membuka lapangan pekerjaan antara 900-1.000 orang," tambah Kariyanto.
Kedua, dengan keberadaan pabrik, juga bisa memberi efek domino pada bahan baku yang memiliki kapasitas Tingkat Kompinen Dalam Negeri (TKDN) yang lebih tinggi.
Ekosistem lainnya adalah kehadiran SPKLU dan HCS.
Saat ini VinFast telah memiliki anak usaha yang bergerak di sektor ini dengan nama V-Green, dan telah operasional sekitar 2.500 unit di seluruh Indonesia.
Dengan 78 unit di Surabaya dan 385 unit di Jatim.
"Ekosistem lain yang kami siapkan adalah layanan untuk use car atau mobil bekas," jelas Kariyanto.
Ekosistem purna jual atau use car ini mencakup layanan beli kembali kendaraan dengan nilai terjamin dan kolaborasi dengan mitra bengkel seperti Otoklix dan Bengkel BOS untuk memastikan perawatan dan ketersediaan suku cadang bagi pengguna.
"Mobil bekas yang kami beli akan digunakan lagi untuk rental atau taksi," ungkap Kariyanto.
Saat ini telah hadir taksi listrik dengan merek Xanh SM yang beroperasi di Jakarta.
Menggunakan mobil VinFast VF e34 sebagai armadanya.
Rencananya Xanh SM juga akan hadir di Surabaya sebelum akhir tahun ini.
CEO VinFast Indonesia, Kariyanto Hardjosoemarto, mengatakan VinFast sangat serius dalam mengembangan ekosistem EV di Indonesia.
"Tidak hanya lewat mobil listrik tapi kami bersiap untuk mengembangkan ekosistem lainnya, seperti pabrik, SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum), maupun Home Charger Service (HCS)," kata Kariyanto, Kamis (28/8/2025).
Dalam paparannya, Kariyanto menyebutkan, saat ini VinFast juga sedang mendorong progres pembangunan pabrik di Subang, Jawa Barat, dengan nilai investasi sebesar 200 juta US dolar atau sekitar Rp 3,2 triliun, dan akan memiliki kapasitas produksi tahunan hingga 50.000 unit kendaraan.
"Dengan potensi membuka lapangan pekerjaan antara 900-1.000 orang," tambah Kariyanto.
Kedua, dengan keberadaan pabrik, juga bisa memberi efek domino pada bahan baku yang memiliki kapasitas Tingkat Kompinen Dalam Negeri (TKDN) yang lebih tinggi.
Ekosistem lainnya adalah kehadiran SPKLU dan HCS.
Saat ini VinFast telah memiliki anak usaha yang bergerak di sektor ini dengan nama V-Green, dan telah operasional sekitar 2.500 unit di seluruh Indonesia.
Dengan 78 unit di Surabaya dan 385 unit di Jatim.
"Ekosistem lain yang kami siapkan adalah layanan untuk use car atau mobil bekas," jelas Kariyanto.
Ekosistem purna jual atau use car ini mencakup layanan beli kembali kendaraan dengan nilai terjamin dan kolaborasi dengan mitra bengkel seperti Otoklix dan Bengkel BOS untuk memastikan perawatan dan ketersediaan suku cadang bagi pengguna.
"Mobil bekas yang kami beli akan digunakan lagi untuk rental atau taksi," ungkap Kariyanto.
Saat ini telah hadir taksi listrik dengan merek Xanh SM yang beroperasi di Jakarta.
Menggunakan mobil VinFast VF e34 sebagai armadanya.
Rencananya Xanh SM juga akan hadir di Surabaya sebelum akhir tahun ini.